"SURGA KECIL ITU SAAT KAMU DAN AKU MENJADI QITA"

Monday, 23 November 2015

Friday, 20 November 2015

Jenang Monalisa merupakan salah satu jenis jenang yang ada di Kudus,
Jenang ini memiliki berbagai macam rasa yang mampu MENGGOYANG LIDAH ANDA
Jenang ini terbuat dari bahan - bahan yang berkualitas, Tanpa ada pengawet dan Pewarna Buatan..
jika anda mengaku penikmat jenang......
Ayo Segera mencoba Jenang Monalisa ini,....
Dijamin anda akan merasa puas dengan rasa yang di sajikan......
Cocok di makan kapan saja........
Harganya juga sangat Terjangkau.......
Tersedia dalam kemasan apapun sesuai dengan kebutuhan anda........
Jika Anda Berminat dan ingin memesan bisa menghubungi  Hp 087833xxxxxx
Bisa juga langsung datang ke Ds. Temulus Rt 01 R 06 Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus

Thursday, 24 September 2015

SEJARAH PERUSAHAAN JENANG MONALISA

Bosan jadi pegawai, mungkin kata itulah yang paling cocok menggambarkan perasaan kerja dibawah tekanan atasan, gaji pas-pasan, dan waktu kerja diatur oleh perusahaan. Hal itu pula lah yang dirasakan oleh Bapak Suwarno yang dulunya bekerja sebagai sales jenang di suatu perusahaan. Pekerjaan yang dijalani selama ±5 tahun itu dirasa tidak mampu memberikan perubahan yang cukup berarti dalam hidupnya. Gaji yang hanya cukup berputar pada kebutuhan sehari-hari tanpa bisa disisihkan untuk menabung, serta tuntutan kebutuhan hidup yang lumayan mahal dikota Kretek akhirnya membuat bapak Suwarno memilih resign dan memutar otak untuk segera membuat usaha baru untuk penyambung hidup. Tetapi modal yang bapak suwarno miliki tidak begitu besar sehingga sedikit sulit untuk membuat usaha baru. Berbekal gaji terakhir menjadi sales jenang akhirnya bapak Suwarno dan istrinya beserta dukungan saudara – saudaranya mampu membangun sebuah usaha sendiri yaitu usaha jenang yang di beri nama “MINANSARI  dan “MONALISA”. Tetapi yang paling di utamakan adalah produk MONALISA.
Dengan modal yang lumayan cukup dan didukung oleh saudaranya serta memiliki karyawan 9 orang mulailah bapak suwarno membuat berbagai jenis jenang yang harganya bervariasi tergantung jenisnya dan berat jenang dengan sistem pemasaran dari warung ke warung lain.
Pada tahun 2005 - 2008 merupakan tahun penuh perjuangan untuk bapak Suwarno, karena usaha dimulai dari nol dengan keuntungan relatif kecil, pernah mengalami kehabisan modal namun tidak membuatnya berhenti, dengan adanya dukungan dari saudara – saudaranya akhirnya mampu membuat perusahaan jenangnya berproduksi kembali, dengan menciptakan inovasi rasa yang lebih banyak membuat banyaknya pesanan yang diterima dan mulai mendapatkan pelanggannnya sendiri.
Dengan banyaknya persaingan, maka Bapak Suwarno menciptakan inovasi – inovasi dalam rasa yaitu dengan meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan cita rasa yang enak dan lezat agar bisa menjadi produk unggulan dipasaran serta dikemas yang begitu unik seperti dikemas dalam mika dan kardus yang berwarna warni dengan diiris kecil – kecil seberat ±20 gram. Semua produk jenang Monalisa ini telah didaftarkan secara resmi di Departemen Kesehatan.
Pada tahun 2009 - 2011 perusahaan mulai berkembang dengan omzet yang mulai meningkat setiap bulannya. Dengan bertambahnya pesanan membuat bapak Suwarno berininisiatif mengambil pijaman kepada saudaranya untuk menutupi biaya produksi dalam jumlah besar dan perekrutan karyawan baru yaitu bapak Suwarno menambah karyaman menjadi 21 orang yang awalnaya bagian produksi 2 orang sekarag menjadi 4 orang, bagian pengglintiran 3 orang menjadi 8 orang, bagian pengemasan 2 orang menjadi 4 orang dan bagian pemasaran 2 orang menjadi 5 orang agar proses produksi lebih cepat dan pesanan selesai tepat waktu, pemesanan dalam jumlah paling besar pernah didapat bapak Suwarno  senilai Rp. 15.000.000,- yaitu ketika Hari Raya Idul Fitri.


PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan              : Perusahaan Jenang Monalisa
Nama Pemilik                    : Bapak Suwarno
Tempat Usaha                   : Ds. Temulus Rt 01 R 06 Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus
Didirikan                           : Tahun 2005
Modal awal usaha             : Rp.± 300.000,- ( modal sendiri )
Pelanggan                      : Jember, Surabaya, Banyuwangi, Rembang, Pati, Juwana dan Kudus
Jumlah karyawan              : 4 orang (proses produksi), 8 orang (pengglintiran), 4 orang (pengemasan), 5 orang (pemasaran)
Waktu kerja                     : Senin – minggu, 08.00 WIB – 17.00 WIB
Laba bersih perusahaan   : Rp 7.000.000,-/bulan


VISI DAN MISI PJ. MONALISA

Produk Jenang Monalisa
Visi
Menjadikan usaha mikro kecil menengah dibidang pembuatan jenang makanan khas Kudus yang terbaik dan mampu menjadi penguasa pamar baik di Kudus maupun di kota – kota lain.
Misi
Mengembangkan usaha mikro kecil menengah dibidang industri makanan pembuatan jenang yang mengutamakan pelayanan pada kepuasan yang optimal bagi para pelanggan. Terciptanya lapangan pekerjaan yang berkesinambungan serta memenuhi kesejahteraan karyawan. Berusaha untuk menjalankan usaha mikro kecil menengah sebagai pilar utama perekonomian rasional.

Thursday, 10 September 2015

UMKM Menjadi Perusahaan Multinasional

A. Profil UMKM
Nama pemilik       :  Aji Zamsini
Nama UMK          : Konveksi MJS ( Maskuri Jamsini)
Alamat                  : Jl Raya Colo Kudus 9 Dawe

Mjs ini berdiri pada tahun 2001 yang awalnya hanya memiliki 5 karyawan dan pada saat ini sudah memiliki sekitar 50 karyawan. Mjs ini pada awalnya hanya memiliki modal sekitar Rp 300.000,- yang digunakan untuk mendirikan umkm ini.

B. Potensi dan Karakternya
1. tenaga kerja
Mjs ini yang pada awalnya hanya memiliki 5 karyawan, semakin bertambahnya jumlah konsumen maka MJS ini menambah jumlah karyawan yang pada saat ini berjumlah menjadi 50 orang.
2, Jenis produksi
MJS ini memproduksi berbagai macam busana muslim seperti Gamis, atasan rok, lejing, kerudung, dan busana muslim lainnya.
3. Pemasaran
Busana muslim produksi "MJS di pasarkan ke daerah - daerah meliputi Kudus, Puri, gabus, Winong, Banjarmasin, Pontianak, dan Banyuwangi.
4. Alat
- Mesin manual
- Mesin jahit dan juki
- Obres
- Strika Uap

C. Keunggulan
Dari sejenis keterampilan, di MJS ini sudah memiliki Desainer yang cukup berpengalaman. Desain Busana ini darancang oleh bapak sidik, mas puat dan mbak Ana. selain itu, rancangan busana ini di ambil dari butik.
Selain itu, MJS ini juga memiliki keunggulan seperti di bidang produksi yang sangat di minati konsumen yaitu seperti Gamis, Atasan rok, kerudung, dan berbagai busana muslim lainnya yang harganya miring dan kualitasnya sangat bagus.

D. Kekurangannya
MJS ini memiliki kekurangan di bidang tenaga kerja dan bahan baku yang di produksinya.
MJS ini masih sangat membutuhkan banyak tenaga kerja untuk membuat busana yang di produksinya. Mjs ini emiliki banyak konsumen, tetapi bahan yang dibutuhkan untuk membuat busana ini kurang. Sehingga belum memenuhi target yang di inginkan.

E. Solusi
- Perlu adanya penambahan dan kualitas karyawan
- Menambah tempat produksi agar karyawan yang memproduksi di rumahnya sendiri bisa memproduksi di tempat yang telah di sediakan.
Bekerja saa dengan perusahaan lain yang memproduksi bahan baku yang di butuhkan dalam pembuatan busana agar bisa terpenuhi.

F. Menjadi perusahaan Multinasional
dilihat dari potensi dan keunggulan, MJS ini bisa menjadi perusahaan multinasional, karenaukm ini pemasarannya sudah begitu luas. sehingga, ukm ini akan mudah berkembang. Selain itu, ukm ini memiliki bahan yang sangat bagus dan harganya sangat miring di bandingkan dengan yang lainnya,

Tuesday, 25 August 2015

STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN ROTI EKA SURYA PERKASA

PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan           : Perusahaan Roti Eka Surya Perkasa (Global & Victory)
Nama Pemilik                 : Bapak Sugiharto
Produk Roti Eka Surya Perkasa
Rasa Pisang Coklat
Tempat Usaha                 : Perum Pokoh Kidul Rt 03 R 03 Wonogiri
Cabang colo Rt 02 Rw 04 kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus
Didirikan                         : Tahun 1998
Cabang colo 2010
Modal awal usaha           : Rp.± 300.000,- ( modal sendiri )
Pelanggan                       : Kudus, Pati Jepara, Solo
Jumlah karyawan            : Solo 25 karyawan Colo 12  karyawan
Waktu kerja                    : Senin – Sabtu, 08.00 WIB – 17.00 WIB
Laba bersih perusahaan  :  Rp. 90.000.000,00/bulan

ANALISIS SWOT
Menurut Kolter dan Amstrong (2008, p50), analisis SWOT adalah evaluasi secara keseluruhan terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan.
Menurut Thompson (2008, p102), analisis SWOT adalah analisis dengan menilai kondisi intern pesusahaan seperti daya kekuatan, kelemahan maupun kondisi eksternal yang berupa kesempatan dan ancaman, yang dapat memberi informasi kepada perusahaan situasi yang dihadapin perusahaan dan sebagai tindak lanjut perusahaan dalam menentukan strateginya.
Setelah melakukan penelitian maka peneliti menganalisis SWOT perusahaan roti Global adalah sebagai berikut :

No
Item Investigasi
Hasil Survey
1
Kekuatan (Strengths)

·         Belum ada perusahaan roti sejenis yang ada didaerah Colo
·         Memiliki daerah pemasaran yang jelas dan siap menampung semua hasil produksi
2
Kelemahan (Weaknesses)

·         Tata letak usaha kurang rapi sehingga berpengaruh pada proses produksi
·         Tidak ada promosi lewat media-media pemberitaan
·         Kurangnya karyawan sehingga mengalami kesuitan saat mendapat pesanan dalam jumlah besar
3
Peluang (opportunity)

·         Semakin banyaknya pesanan
·         Daerah pemasaran yang cukup luas (Kudus, Pati, Jepara, Solo)
5
Ancaman (Threats)

·         Pesaing yang terus bertambah dari berbagai kota daerah pemasaran dengan mutu produk pesaing yang tak kalah bagus


MARKETING PLAN (STP)
A.    SEGMENTASI
Menurut Kolter dan Amstrong (2008, p46), segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar menjadi grup – grup pembeli dengan keinginan, karakteristik atau perilaku yang berbeda – beda.
Konsumen yang ingin dilayani
Jumlah pemesanan dan tempat pembelian
Toko-toko kelontong
·         Jumlah pesanan dalam jumlah besar.
·         Kesepakatan harga dan pesanan bisa melalui telepon.
·         Roti pesanan langsung diantarkan sesuai alamat konsumen meliputi Pati, Kudus, dan Jepara
Konsumen yang mempunyai hajatan
·         Jumlah pesanan disesuaikan dengan hajatan.
·         Pembelian dan pemasanan di tempat produksi di Desa Colo
Konsumen umum
·         Pembelian dalam skala konsumsi rumah tangga biasa
·         Konsumen bisa langsung datang dan membeli di toko Global di Desa Kajar
B.     TARGETING
Menurut Creven, market targeting ( 2003, p198 – 199 ), sebuah proses ketertarikan setiap segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki. Targeting adalah membidik target pasar yang telah dibahas  dalam segmentasi pasar, agar progam pemasaran yang dilakukan sesuai dengan karakteristik pasar yang akan dibidik.
Target pasar atau konsumen yang ingin dilayani semua konsumen yang membutuhkan roti basah untuk berbagai acara hajatan seperti pengajian, hantaran lamaran, pernikahan, dan lain-lain. Sedangkan roti kering untuk camilan atau oleh-oleh dan sebagai suguhan saat hari raya.
Konsumen sendiri bisa berasal dari masyarakat sekitar yang sedang membutuhkan roti untuk hajatan. Selain itu tiap harinya roti Global memproduksi jenis roti pisang cokelat, roti bolu basah, roti bolu kering, dan roti gembala untuk dikirimkan ke toko-toko di sekitar Pati, Kudus, dan Jepara.
Semua konsumen yang membutuhkan roti dalam pembelian skala kecil juga bisa membeli di toko roti Global yang berada di Jalan Kudus-Colo Km. desa Kajar, kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus
C.     POSITIONING
Positioning dengan cara menonjolkan manfaat produk dan keunggulan yaitu :
1.            Rasa yang enak.
2.            Banyaknya varian rasa yang bisa dipilih.
3.            Harga yang relatif murah dan dapat disesuaikan dengan harga yang diminta konsumen.
4.            Melayani pesanan antar.
5.            Bonus setiap pembalian dalam jumlah banyak.
Cara ini terbukti mampu meningkatkan jumlah pemesanan setiap harinya,karena konsumen yang datang merasa puas dengan produk dan pelayanan yang didapatkan.

MARKETING MIX (4P)
A.    PRODUCT (PRODUK)
Hasil produksi Perusahaan Roti Global antara lain :

Jenis roti kering
Jenis roti basah
Roti gembala
Roti pisang cokelat
Bolu cukil
Roti Sembilan rasa
Bolu stick
Roti mandarin
Roti kacang
Kue Tart
Aneka kue lebaran seperti kue nastar, kue kacang, kue putri salju

A.    PLACE (TEMPAT)
Menurut bapak Sugiharto mengapa memilih tempat produksi didesa colo Rt 02 Rw 04, yang merupakan cabang dari usaha awal yaitu di Wonogiri, tidak lain karena di daerah Colo belum ada perusahaan roti sejenis sehingga belum ada pesaing dengan pemasaran yang lebih mudah karena dapat monopoli pasar. Selain itu penempatan tempat pabrik yang strategis juga memudahkan konsumen dari desa sekitar untuk datang memesan berbagai roti untuk acara hajatan mereka.
B.     PRICE(HARGA)
Pengaturan harga yang tepat dan sesuai dengan target pasarnya, tidak harus semurah mungkin, tetapi sesuai dengan positiong dari produk tersebut. Penentuan harga sendiri diambil dari jumah keseluruhan dari ongkos produksi dan keuntungan yang ingin diperoleh. Penentuan harga ini selain dapat menutup ongkos produksi dan memperoleh laba juga mendapat posisi harga yang tepat yang ada dipasaran. Dengan cita rasa yang senantiasa terjaga kualitasnya.
Berikut harga yang ditawarkan oleh Perusahaan Roti Global
Jenis roti kering
Harga
Roti gembala
Rp.4.000,00
Bolu cukil
Rp.6.000,00
Bolu stick
Rp.6.000,00
Roti kacang
Rp.4.000,00
Aneka kue lebaran seperti kue nastar, kue kacang, kue putri salju
Harga berkisar Rp.25.000,00-Rp.30.000,00 perbungkus

Jenis roti basah
Harga
Roti pisang cokelat
Rp. 1.500,00
Roti Sembilan rasa
Rp. 10.000,00
Roti mandarin
Rp. 25.000.00
Kue Tart
Rp. 50.000,00 – Rp. 100.000,00
C.     PROMOTION (PROMOSI)
Produk  hasil produksi hendaklah diperkenalkan kepada target pasar dengan cara yang tepat. Tidak harus memakai iklan, namun juga bisa melalui internet seperti sosial media seperti facebook,twitter atau website, bisa juga dari mulut ke mulut atau dengan mengikuti event tertentu. Semua strategi promosi haruslah terencana dan terintegrasi dengan baik agar tepat sasaran.
Memulai pemasaran dari warung ke warung saat di Wonogiri hingga berkembang pesat dan mempunyai pelanggan sendiri membuat roti Global tidak sulit untuk mencari pelanggan baru di cabang baru, dengan sistem pemasaran dari mulut ke mulut yang dinilai ampuh serta memberikan efek bola salju dinilai bapak Sugiharto merupakan sistem pemasaran yang sangat tepat yang mampu meningkatkan omzet setiap bulannya.